05.25
0
Beberapa pertanyaan ber-genre sama selalu terlontar dari beberapa orang belakangan ini. Nada kata jawa ini, telah menjadi bahasa prokem yang hampir setiap tempat orang membunyikan, tak hanya yang bisa berbahasa jawa, orang yang tak tahu bahasa jawa pun fasih melafalkan kata ini.

"Wani Piro" seakan menjadi bahasa prokem yang harus diucapkan ketika ada seorang yang minta tolong atau melontarkan sebuah permohonan pertolongan. Meskipun kata ini hanya sebagai ajang geguyon, tapi kata ini ketika kita olah kembali dan kita ubah maknanya, maka kata ini bisa menjadi penyemangat yang luar biasa.

"Wani Piro" , ketika ada yang mengucapkan kata itu kepada kita, berarti anggap saja, mereka memberikan tantangan, mereka bertanya soal kemampuan kita, mereka menunggu kita untuk membuktikan, bahwa kita bisa dan pantas dibayar sesuai dengan harga yang telah kita canangkan. Sejauh mana dan sepantas mana kita berani mematok harga tertinggi, tentunya semua itu di ukur dari kekuatan dan kualitas diri kita.

Kita bisa membayangkan, apa yang terjadi di Bangsa kita Indonesia manakala itu memang dilakukan oleh para pejabat negeri ini.

Tentunya dialog prokem “wani piro” menjadi semangat perjuangan yang tak ada matinya. “Bersaing dalam kebaikan adalah tujuan Islam”

وَلَكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آَتَاكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ

“Tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.” (QS. Al-Maidah: 48)

"Wani Piro"

0 komentar:

Posting Komentar