16.48
0
Dua hal yang seringkali luput dalam keseharian kita adalah menyatakan ma’af dan terima kasih. Sebagian besar pendudukan negeri ini memeluk agama Islam. Mereka menyakini, bahwa Allah mempunyai sifat penyayang dan juga pemaaf. Dalam keseharian kita, sering kita mendapatkan pertolongan dari orang lain. Pertolongan itu bisa datang kapan saja, dimana saja, dan dari siapa saja. mungkin itu keluarga, sahabat atau orang lain yang tidak kita kenal. Itu sebagai pertanda bahwa kita dalam menjalani hidup masih membutuhkan orang lain. Tidak hanya itu, selain kita membutuhkan orang lain, sering kita membuat kesalahan, entah itu disadari atau tidak, disengaja atau tidak, besar ataupun kecilnya kesalahan yang kita lakukan, namun kita sering luput untuk minta maaf.

Kadangkala kita sebagai manusia yang terlalu sombong dan angkuh untuk mengakuinya, karena kita merasa derajat kita lebih tinggi. Entah karena orang tersebut hanya seorang supir, tukang becak, pembantu dan lain sebagainya. Kita mengabaikan dua hal yang sederhana dari diri kita untuk sekadar menyampaikan ma’af dan terima kasih. padahal dua hal tersebut sangat besar maknanya dalam mengarungi hidup ini, agar kita menjadi orang dicintai dan selalu diharapkan kehadirannya. Apakah dengan meminta ma’af ataupun mengucapkan terima kasih harta kita berkurang atau harga diri kita terlecehkan….? jawabannya tentu kembali pada diri kita.

Apa yang terdengar mudah lupa. Apa yang terlihat sebagian lupa. Namun apa yang dilakukan dengan penuh Cinta, itu pasti menyentuh.

Sumber: Kompasiana

0 komentar:

Posting Komentar